Dinamika Ekonomi Lumbung Batik Pamong Pengusaha Batik Surakarta (PPBS) di Laweyan Surakarta Periode 2010-2021

Authors

  • Lorient Marccelita Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • M Bagus Sekar Alam Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.20961/policy.v15i1.1346

Keywords:

Batik, Laweyan, Koperasi, Aktivitas Perdagangan

Abstract

Lumbung Batik PPBS merupakan sentral penjualan batik yang berada di Kecamatan Laweyan. Lumbung Batik PPBS diresmikan oleh Walikota Surakarta, Joko Widodo pada 8 Agustus 2010. Dalam perkembangannya Lumbung Batik PPBS ini mengalami dinamika unik yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini akan menjawab tiga masalah, pertama mengenai rekam jejak historis Kampung Laweyan sebagai sentra industri batik sampai era reformasi. Kedua, usaha meneguhkan Surakarta sebagai Kota Batik melalui Lumbung Batik PPBS. Ketiga, faktor-faktor yang menyebabkan sentral penjualan Lumbung Batik PPBS mengalami kemunduran. Dapat disimpulkan bahwa Kampung Laweyan mengalami pasang surut dari pusat pergerakan menjadi kawasan wisata. Pendirian Lumbung Batik PPBS dilatar belakangi pencanangan Kampung Laweyan sebagai Kampung Batik, kebijakan Pemerintah Kota Surakarta menjadikan Kota Surakarta sebagai Kota Batik, dan sebagai wadah para anggota Koperasi PPBS. Aktivitas perdagangan batik di Lumbung Batik PPBS mengalami pasang surut selama tahun 2010-2021. Pada tahun-tahun awal, Lumbung Batik PPBS ramai dikunjungi. Kemudian mengalami kemunduran dan kegagalan sehingga harus ditutup tahun 2021.

References

Laporan Pengurus Koperasi Batik PPBS Surakarta Tahun Buku 2010

“Lumbung Batik Kuatkan Citra Solo”, Joglo Semar, 9 Agustus 2010.

“Realisasikan Kampung Batik, warga bentuk FRKBL”, Solopos, 28 Januari 2005.

“Semoga bisa jadi perkampungan industri seperti daerah lain, Kampung Batik Laweyan dicanangkan”, Solopos, 26 September 2004.

Adi Kusrianto. 2013. Batik - Filosofi, Motif, dan Kegunaan. Yogyakarta: ANDI.

Kuntowijoyo. 2018. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

M. Bagus Sekar Alam. 2022. Haji Samanhudi Saudagar Batik Pendiri Sarekat Islam Surakarta. Semarang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Alicia Mulianto, Kelly Wijaya dan Yulius Jogi. 2020. “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Barang Konsumsi Subsektor Makanan & Minuman, Kosmetik & Rumah Tangga, dan Obat-obatan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Business Accounting Review, Vol. 8, No. 2. https://publication.petra.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/article/view/11803.

Bagian Penerangan. 1965. “Sejarah Singkat Koperasi Batik di Surakarta” (Untuk Bahan Informasi). Surakarta: Koperasi Batik Batari.

Devi Chandra Nirwana, Muhammadiah dan Muhajirah Hasanuddin. 2017. “Peran Pemerintah Dalam Pembinaan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Enrekang”, Jurnal Administrasi Publik, Vol.3, No.1.

Edi Wahyudi, Anggun Lestari Suryamizon dan Mahlil Adriaman. 2023. “Pelaksanaan Perjanjian Sewa Menyewa Kios Pasar Pusat Kota Padang Panjang Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Pasar Pusat Kota Padang Panjang”. Ensiklopedia of Journal, Vol. 5, No, 4.

Fajar Shodiq. 2017. ”Kyai Ageng Henis Dalam Sejarah Industri Batik Laweyan Surakarta”. Gema, Vol. 30, No. 50. https://media.neliti.com/media/publications/61344-ID-kyai-ageng-henis-dalam-sejarah-industri.pdf.

Fitri Murfianti. 2010. “Membangun City Branding Melalui Solo Batik Carnival”. Asintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, Vol. 2, No. 1. https://jurnal.isiska.ac.id/index.php/acintya/article/view/101/105.

Ibnu Majah. 2015. “Laweyan Dalam Periode Krisis Ekonomi Hingga Menjadi Kawasan Wisata Sentra Industri Batik Tahun 1998-2004”. Journal of Indonesian History, Vol. 3, No. 2. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/view/7324/5066.

Ismi Mutia Sari. 2016. “Analisis Implementasi City Branding (Studi pada Kota Batu, Jawa Timur). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, Vol. 3, No. 2. https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/2036.

Sukainah, 2016. “Kebijakan Ekonomi Benteng dan Dampaknya Di Surabaya Tahun 1950-1955”. AVATARA, Vol. 4, No. 3. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/download/16916/15372.

Diana Elma Widyaningrum. 2012. “Strategi Pemasaran Kampung Batik Laweyan Solo”. Tesis, Jurusan Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, UI.

Kawasaki Naomi. 2012. “Dekonstruksi Makna Simbolik Batik Solo”. Tesis, Jurusan Kajian Budaya, Pascasarjana UNS.

Arif Sakti Wibowo. 2007. “Peranan Keturunan Arab Dalam Jaringan Perdagangan Batik Di Surakarta Abad XX”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, UNS.

Benny Nugroho. 2011. “Dinamika Koperasi Batari (Batik Timur Asli Republik Indonesia) Surakarta Tahun 1948-1980”. Skripsi. Jurusan Ilmu Sejarah, FSSR, UNS.

Fajar Kusumawardani. 2006. “Sejarah Perkembangan Industri Batik Tradisional Di Laweyan Surakarta Tahun 1965-2000”. Skripsi, Jurusan Sejarah, FIS, UNNES.

Lilik Yulianti 2011. “Peran Haji Samanhudi Dalam Sarekat Islam Surakarta (1911- 1916)”. Skripsi. Jurusan Ilmu Sejarah, FSSR, UNS.

Muhammad Farkhan Nugroho. 2023. “Perkembangan Perusahaan Batik Cempaka di Kampoeng Batik Laweyan Tahun 1980-2022”. Skripsi, Jurusan Ilmu Sejarah, FIB, UNS.

“Sejarah Batik Laweyan”, https://kampoengbatiklaweyan.org/sejarah-batik laweyan/, April 2015.

Downloads

Published

2024-06-12

How to Cite

Dinamika Ekonomi Lumbung Batik Pamong Pengusaha Batik Surakarta (PPBS) di Laweyan Surakarta Periode 2010-2021. (2024). Journal of Policy, 15(1), 1-10. https://doi.org/10.20961/policy.v15i1.1346