Strategi Pemutihan Mitos Pangeran Samudra: Alternatif Pengembangan Kawasan Wisata Gunung Kemukus

Authors

  • Asep Yudha Wirajaya Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Sri Antiningsih Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja Kabupaten Karanganyar, Karanganyar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.20961/cmthrc97

Keywords:

Strategi Pemutihan, Mitos, Gunung Kemukus, Pangeran Samudra

Abstract

Penelitian terdahulu tentang Kemukus dan Waduk Kedung Ombo tampaknya semakin melegitimasi kawasan tersebut menjadi zona hitam, baik akibat prostitusi terselubung maupun imbas Gerakan 30 September 1965 {G 30 S/PKI). Akibatnya, semua komponen masyarakat kawasan Kemukus melakukan aksi “tutup mulut” terhadap semua aktivitas penelitian-penelitian berikutnya. Padahal, kawasan tersebut merupakan sebuah kawasan yang potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata berbasis minat khusus. Namun bila stigma negatif tersebut dibiarkan begitu saja tentu akan menyebabkan citra kawasan tersebut semakin suram dan sudah barang tentu juga akan mengakibatkan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengungkap penyebab berkembangnya mitos Pangeran Samudra yang mengarah kepada hal-hal negatif. Selain itu, juga merumuskan beberapa alternatif strategi yang dapat "meluruskan" mitos Pangeran Samudra yang menyesatkan. Adapun metode yang dilakukan adalah (1) overview terhadap semua khazanah folklor Pangeran Samudra dan Waduk Kedung Ombo; (2) studi dokumen dan wawancara dengan para narasumber terpilih; (3) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan etnografi. Hasilnya adalah strategi pemutihan kawasan wisata Gunung Kemukus, berupa sosialisasi versi cerita rakyat yang sebenarnya, baik itu berupa versi buku cetak maupun elektronik yang berupa film animasi dan film lainnya. Pemerintah Kabupaten Sragen secara pro aktif melibatkan semua stakeholder terkait, seperti Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat untuk dapat berperan serta dalam upaya membentuk citra baru yang positif terhadap kawasan wisata Gunung Kemukus dan Waduk Kedung Ombo sehingga siap mendukung pariwisata budaya yang berkelanjutan.

References

Adinoto, S. (1985). Menyingkap Kepahlawanan Tumenggung Prawirodigdoyo. CV, Djati.

Admin. (2016). Sejarah Makam Pangeran Samudra. Pariwisata.Sragenkab.Go.Id. http://pariwisata.sragenkab.go.id/?p=665

Keputusan Geburnur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah, Pub. L. No. 592.2/232/86 (1986).

Anonim. (2020). Sistem Informasi Desa Jawa Tengah. SIDESA Jawa Tengah. https://sidesa.jatengprov.go.id/pemkab/kependudukankec/33.14.15

Anonim. (2024). Sragen dalam Angka 2024. BPS Sragen. https://sragenkab.bps.go.id/statictable/2023/02/24/491/jumlah-sekolah-guru-dan-murid-sekolah-dasar-sd-di-bawah-kementerian-pendidikan-dan-kebudayaan-menurut-kecamatan-2021-2022-dan-2022-2023.html

Arif, K. (2022a). Gunung Kemukus: Asal Usul Ritual Wik Wik dan Pesugihan. https://www.youtube.com/watch?v=Q2oT1NdXao0

Arif, K. (2022b). Kisah Pangeran Majapahit di Gunung Kemukus. https://www.youtube.com/watch?v=JnDRFhcl4ow

Carey, P. (1986). Asal-usul Perang Jawa. Pustaka Azet.

Carey, P. (Ed.). (2019). Babad Dipanagara: A Surakarta Court Poet’s Account of the Outbreak of the Java War (1825- 1830). Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society. https://www.jstor.org/stable/j.ctvwh8bjd.1

Danandjaja, J. (1986). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Grafiti Press.

Detik Jateng, T. (2022, April 27). Kisah Gunung Kemukus, dari Mitos Ritual Seks hingga Diresmikan Puan. Detik.Com, DetikJateng. https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6054024/kisah-gunung-kemukus-dari-mitos-ritual-seks-hingga-diresmikan-puan

Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Med Press.

Graaf, H. J. De. (1990). Puncak Kekuasaan Mataram - Politik Ekspansi Sultan Agung (Cetakan Ke). Pustaka Utama Grafiti.

Guzman, O. De. (2006). Apakah Ada Hubungan antara G 30 S dan Munculnya Mitos Pangeran Samodro di Gunung Kumukus? https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.acicis.edu.au/wp-content/uploads/2015/03/DE-GUZMAN-Orlando.pdf&ved=2ahUKEwidntmu2t-GAxXO4zgGHfnSCRoQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw3slAArO9LdjY2tTa3C47EI

Hidayat, N. dan H. K. (2024). Metode Penelitian Etnografi: Konsep, Sejarah, Paradigma, dan Desain Penelitian (Pertama). PT. Literasi Nusantara Abadi Grup.

Khalid, A. (2008). Quantum Change [Quantum Perubahan]: Menyingkap Rahasia Kedahsyatan & Arti Kemuliaan Seorang Muslim. Pustaka Nun.

Kroef, J. M. van der. (1949). Prince Diponegoro: Progenitor of Indonesian Nationalism. The Far Eastern Quarterly, 8(4), 424–450. https://doi.org/https://doi.org/10.2307/2049542

Lestari, Khofifah Tri dan Wirajaya, A. Y. (2022). Aspek Kelisanan dalam Naskah “Hikayat Raja-Raja Siam.” Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, Vol. 13, N, 41—51. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31503/madah.v13i1.420

LPU UKSW. (1989). PerkembanganReettlement Penduduk Waduk Kedung Ombo.

Mardiana, I. (2024). Syair Ghayat al-Muna: Suntingan Teks Disertai Kajian Parateks.

Marihandono, D. dan H. J. (2008). Sultan Hamengku Buwono II: Pembela Tradisi dan Kekuasaan Jawa. Banjar Aji Production.

Miles, M., & Huberman, A. M. (2007). Analisis Data Kualitatif. UI Press.

Muhibbuddin, M. (2018). Konflik dan Taktik Perang Jawa 1825 -1830: Menelusuri Jejak Jihad dan Pengorbanan Pangeran Dipanegara (A. Sasmita (Ed.)). Araska Publisher.

Ratna, N. K. (2015). Theories, Methods and Techniques of Literary Research from Structuralism to Post structuralism: the Perspective of narrative discourse. Pustaka Pelajar.

Ricouer, P. (2012). Teori Interpretasi: Memahami Teks, Penafsiran, dan Metodologinya (Ketiga). IRCiSoD.

Said, J., & Wulandari, T. (1995). Ensiklopedi Pahlawan Nasional. Sub Direktorat Sejarah, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Santoso, J. P., & Yuwono, D. (2021). MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT SAAT PANDEMI MELALUI PENATAAN PASAR TRADISIONAL (PASAR BSI, BOGOR TIMUR). In Prosiding SENAPENMAS (p. 559). Universitas Tarumanagara. https://doi.org/10.24912/psenapenmas.v0i0.15049

Sastroatmojo, S. (1982). Nyi Ageng Serang. Balai Pustaka.

Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Pustaka Pelajar.

Stanley. (1994). Seputar Kedung Ombo: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) bekerja sama dengan INFID (International NGO Forum on Indonesian Development).

Unit SISDA Juana, B. P.-. (2024). Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana. Balai Besar Wilayah Sungai. https://sda.pu.go.id/balai/bbwspemalijuana/pages/profil/tugas-dan-fungsi

Widiani, D. dan J. (2019). Rekonstruksi Kisah Pangeran Samudro: di Tengah Mitos Ritual Seks Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen. Lektur Keagamaan, 17(1), 77–98. https://doi.org/https://doi.org/10.31291/jlk.v17i1.632.

Wirajaya, A. Y. (2010). Pelapisan Sosial dan Pernikahan Ideal dalam Mitos Sangkuriang: Telaah Struktural Antropologi Lévi-Strauss. Atavisme. http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/144

Wirajaya, A. Y. (2014). Pengantar Ilmu Folklor. Assalam Publishing.

Wirajaya, A. Y. (2023a). Literasi Kebencanaan dan Keaqrifan Lokal dalam Teks “Ta’bir Lindhu.” Prosiding Seminar Nasional PIBSI Ke-44 Yogyakarta. http://prosiding.pbsi.upy.ac.id/index.php/2023/article/download/52/76

Wirajaya, A. Y. (2023b). Visual Culture Transformation in the Myths of Prince Samudra. Journal of Social Sciences, Humanities, Education, and Cultural Studies, Vol. 1(No. 1), 31–38. https://jurnal.uns.ac.id/jsshecs/article/viewFile/72626/40152

Wirajaya, A. Y. (2024). Representation of Power in the Myth of Prince Samudra. Proceedings of the 4th International Conference of Local Wisdom (Incolwis 2022), 40–47. https://doi.org/https://doi.org/10.2991/978-2-38476-224-8_5

Published

2024-11-13

How to Cite

Strategi Pemutihan Mitos Pangeran Samudra: Alternatif Pengembangan Kawasan Wisata Gunung Kemukus. (2024). Journal of Policy, 15(2), 74-86. https://doi.org/10.20961/cmthrc97