Perbedaan Tingkat Depresi pada Lansia yang Melakukan Senam Lansia dan Tidak Melakukan Senam Lansia

Authors

  • Difa Ananda Safira Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Tri Oktaviyantini Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Heni Hastuti Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.20961/plexus.v3i2.1260

Abstract

Latar Belakang: Terjadi peningkatan jumlah lansia sebanyak 2,4% dari tahun 2010-2020 menurut data BPS. Menurut Depkes RI peningkatan tersebut diiringi dengan masalah kesehatan, salah satunya pada aspek psikologis. Masalah psikologis yang sering menjadi permasalahan dan membutuhkan penanganan serius karena berdampak luas pada kesehatan lansia ialah depresi. Depresi pada lansia menempati urutan ke empat penyakit dunia pada tahun 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat. Salah satu cara untuk menurunkan tingkat depresi adalah aktivitas fisik. Senam lansia merupakan aktivitas fisik yang efektif dilakukan untuk lansia karena jenis gerakannya bersifat aerobik dengan intensitas yang rendah.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cros sectional. Subjek penelitian ini adalah para lansia di Panti Jompo Kemah Beth Shalom dan Pondok Lansia Berdikari yang berjumlah 29 orang berdasarkan teknik total sampling yang memenuhi kriteria. Data dianalisis secara univariat dan bivariat, digunakan uji Mann Whitney U-Test dengan aplikasi SPSS.

Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 13 lansia melakukan senam lansia dan 16 orang tidak melakukan senam lansia. Berdasarkan analisis Mann Whitney U-Test didapatkan hasil perbedaan antara tingkat depresi pada lansia yang melakukan senam lansia dan yang tidak melakukan senam lansia dengan nilai p =0,001 atau p<0,05.

Simpulan: Terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada tingkat depresi antara lansia yang melakukan senam lansia dan tidak melakukan senam lansia.

 

Keywords:

lansia, depresi, senam lansia

References

A.C. Guyton, J. E. H. (2015). Guyton And Hall Textbook Of Medical Physiology. Elsevier Health Science.

Astuti, N. P. W., Nugraha, P. Y., & Aryana, I. G. A. W. (2021). The Effect Of Chocolate Biscuit And Jelly Candy Consumption On Salivary Ph In Elementary Students. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (Ijkg), 17(2), 139-147. https://doi.org/10.46862/interdental.v17i2.1386

Depkes Ri. (2016). Pedoman Puskesmas Santun Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan. Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat.

Febriansyah, Yessy Dekasari, O. A. (2023). Upaya Peningkatan Kesehatan Sekaligus Mengurangi Tingkat Depresi Pada Masyarakat Lanjut Usia Desa Karang Anyar Melalui Program Senam Lansia. Jurnal Abdi Masyarakat Saburai (Jams), 4(1), 45-51. https://doi.org/10.24967/jams.v4i01.2290

Kemenkes, R. (2022). Laporan Akuntabilitas Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Usia Produktif Dan Lanjut Usia.

Kementerian Kesehatan Ri. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017 (Vol. 1227, Issue July). Https://Doi.Org/10.1002/Qj

Murharyati, A., Safitri, W., Nur Pratiwi, E., Wardhana Amrullah, A., Nur Kusumawati, H., & Ardya Crisdian S, H. (2021). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tingkat Depresi Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 12(2), 149-154. https://doi.org/10.34035/jk.v12i2.744

Miftaachul, L M. (2020). Hubungan Usia , Jenis Kelamin , Aktivitas Fisik Terhadap Depresi Pada Lansia Di Samarinda. Borneo Student Research, 1(3), 1359-1364.

Oliveira, L. Da S. S. C. B. De. (2019). The Effects Of Physical Activity On Anxiety, Depression, And Quality Of Life In Elderly People Living In The Community. Trends In Psychiatry And Psychotherapy, (Vols. 36-42). https://doi.org/10.1590/2237-6089-2017-0129

Padaunan, E., Pitoy, F. F., & Najoan, L. J. (2022). Hubungan Religiusitas Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia. Nutrix Journal, 6(1), 9. https://doi.org/10.37771/nj.Vol6.Iss1.784

Rehena, Z. (2020). Hubungan Asupan Makanan Dan Obesitas Dengan Kejadian Arthritis Reumatoid Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka. Jurnal Biosaintek, 77-82. https://doi.org/10.52046/biosainstek.v1i01.217

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.

Setyarini, E. A., Niman, S., Parulian, T. S., & Hendarsyah, S. (2022). Prevalensi Masalah Emosional: Stres, Kecemasan Dan Depresi Pada Usia Lanjut. Bulletin Of Counseling And Psychotherapy, 4(1), 21-27. https://doi.org/10.51214/bocp.v4i1.140

Shalahuddin, I., Maulana, I., Eriyani, T., & Nurrahmawati, D. (2022). Latihan Fisik Untuk Menurunkan Risiko Jatuh Pada Lansia: Literatur Review. Jurnal Keperawatan Jiwa (Jkj), 10(4), 739-754. https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.229-244

Siti Maryam. (2018). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Salemba Medika.

Setiawan, H. (2017). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tingkat Depresi Lansia Penderita Hipertensi. Universitas Sebelas Maret.

Sisi, N., & Ismahmudi, R. (2020). Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda. Borneo Student Research, 1(2), 895-900.

Https://Journals.Umkt.Ac.Id/Index.Php/Bsr/Article/View/1094/404

Susanty, S., Suyanto, J., & Sinaga, R. (2020). Mempengaruhi Kesepian Pada Lansia Di Wilayah. Jurnal Kesehatan Kartika, 15(2), 25-29. https://doi.org/10.26874/jkkes.v15i2.75

Tegawati, L. M., Karini, S. M., & Widya, R. (2020). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Orang Lanjut Usia. Jurnal Psikologi, 1(2), 36-45.

Who. (2022). Mental Disorders.

Who. (2017). Depression And Other Common Mental Disorders: Global Health Estimates.

Yuniartika, W., & Bima Murti, T. (2020). Hubungan Jenis Kelamin Dan Lama Sakit Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia Penderita Hipertensi. Journal Of Holistic Nursing Science, 7(2), 99-105. https://doi.org/10.31603/nursing.v7i2.3076

Downloads

Published

2024-05-14

Issue

Section

Articles